Selasa, 17 Maret 2015


MAKALAH
FARMASETIKA I
“KAPSUL”









Disusun oleh:
                                               Nama   :    fardizul r
                                              NIL       :    14070035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2013/2014



KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada semua yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman semua.


                                                                                                                   Palangkaraya,         Januari  2013
                                                                                                                                   
                 

                                                                                                                                        Penyusun


























i




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. …………. 1
  1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………. 1
  2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………… 1
  3. TUJUAN……………………………………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….. …………. 2
       A. PENGERTIAN KAPSUL………………………………………………………………………………….. 2
       B. MACAM-MACAM KAPSUL……………………………………………………………………………. 2
       C. MACAM-MACAM KAPSUL BERDASARKAN UKURAN………………………………….. 3
       D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN KAPSUL…………………………………….. 4
       E.  CARA PENGISIAN KAPSUL…………………………………………………………………………… 5
       F.  CARA PENUTUPAN KAPSUL……………………………………………………………. …………. 6       
       G. CARA MEMBERSIHKAN KAPSUL…………………………………………………….. …………. 6
       H. PENGISIAN CAIRAN KEDALAM KAPSUL KERAS……………………………… …………. 6
       I.   FAKTOR-FAKTOR YANG MERUSAK CANGKANG KAPSUL………………. …………. 7
       J.  SYARAT-SYARAT KAPSUL………………………………………………………………. …………. 8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………… …………. 10
       KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………. …………. 11
      
      








ii



BAB I
                                                           PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
              Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulanya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bias juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan diapasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan.

B.   Rumusan Masalah
       1.    Bagaimana Pengertian Kapsul
       2.    Apa saja Macam-macam Kapsul Berdasarkan Ukurannya
       3.    Apa Keuntungan dan Kerugian dari Kapsul
       4.    Bagaimana Cara Pengisian Kapsul, Cara Penutupan Kapsul serta Cara Membersihkan Kapsul
       5.    Apa saja Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang Kapsul
       6.    Apa saja Syarat-syarat Kapsul

C.   Tujuan
       1.    Mengetahui Pengertian Kapsul
       2.    Mengetahui Macam-macam Kapsul
       3.    Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Kapsul
       4.    Mengetahui Cara Pengisian, Cara Penutupan serta Cara Membersihkan Kapsul
       5.    Mengetahui Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang Kapsul
       6.    Mengetahui Syarat-syarat Kapsul.











1



BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian Kapsul
            Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan lain. Cangkang dapat pula dibuat dari Metilselulosa atau bahan lain yang cocok.

B.    Macam – Macam Kapsul
1.      Capsul Gelatinosae Operculatae (Kapsul Keras)
Kapsul keras terdiri dari wadah dan tutup. Cangkang kapsul keras dibuat dari campuran gelatin, gula dan air dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak berwarna dan tak berasa. Kapsul harus disimpan pada tempat yang tidak lembab dan sebaliknya disimpan di wadah yang diberi zat pengering. Kapsul dapat diberi warna macam macam agar menarik dan dapat dibedakan dengan kapsul yang mengandung obat yang lain. Ukuran kapsul keras menurut besarnya dapat diberi nomor urut dari besar ke yang kecil sebagai berikut: no. 000; 00; 0; 1; 2; 3. Kapsul keras sering diganakan di Apotek dalam pelayanan campuran obat yang ditulis dokter.
        2.      Soft capsule (Kapsul Lunak)
                 Merupakan kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan pengisian obatnya dilakukan dengan alat khusus. Cangkang kapsul lunak dibuat dari gekatun ditambah gliserin atau alkohol polihidris seperti Sorbitol untuk melunakan gelatin. Kapsul lunak diperlukan untuk wadah obat cair atau cairan obat seperti minyak levertan. Kapsul lunak dapat pula diberi warna macam – macam. Kapsul cangkang lunak tidak dipakai di apotik, tetapi diproduksi secara besar – besaran didalam pabrik dan biasanya diisi dengan cairan. Kapsul lunak yang bekerjanya long acting umumnya berisi granula dan disebut Spansule.



2



C.   Macam-Macam Kapsul Berdasarkan Ukuran
                 Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 ukuran terkecil.
       Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5
       Untuk hewan : 10 11 12
       Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan diameter. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk mampu memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang terkecil yang masih dapat menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini penting dalam rangka mempersiapkan resep dokter di apotik.
       Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya dikerjakan secara eksperimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
No. ukuran
Asetosal
(alam gram)
Natrium Bikarbonat (dalam gram)
NBB
(dalam gram)

000

00

0

1

2

3

4

5

1

0,6

0,5

0,3

0,25

3

0,2

0,15

0,1

1,4

0,9

0,7

0,5

0,4

0,3

0,25

0,12

1,7

1,2

0,9

0,6

0,5

0,4

0,25

0,12
       Dalam mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang pasien mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.
D.   Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
       1.  Keuntungan  Bentuk Sediaan Kapsul
   Bentuk menarik dan praktis
   Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
   Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.
   Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
   Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
2.  Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul
   Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan
   Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
   Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
   Tidak untuk Balita
   Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul)




4



E.   Cara Pengisian Kapsul
              Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin.
         1.  Dengan Tangan
                   Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.
         2.  Dengan Alat Bukan Mesin
                   Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang bergerak.
                Caranya :
v  Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
v  Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
v  Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.

         3.  Dengan Alat Bukan Mesin
                   Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut, perlu dipergunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga sedikit serta keseragamannya lebih terjamin.



5



F.    Cara Penutupan Kapsul
                 Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang biasa yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan campuran air – alkohol
                 Untuk menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti diatas. Cara paling sederhana ialah menambahkan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Caranya oleskan sedikit campuran air-alkohol pada tepi luar bagian badan kapsul, kemudian ditutup sambil diputar.
                 Untuk melihat adanya kebocoran kapsul tersebut kapsul diletakkan diatas kertas saring kemudian gerakkan ke depan dan ke belakang hingga menggelinding beberapa kali. Apabila kapsul tersebut bocor akan meninggalkan noda pada kertas.
          Didalam pabrik yang besar penutupan kapsul dilakukan secara otomatis . Sebagai cairan penutup pada umumnya larutan gelatin yang diberi tambahan zat warna, sehingga kapsul yang telah ditutup akan kelihatan semacam pita yang berwarna. Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu pabrik.

G.   Cara Membersihkan Kapsul
                      Salah satu tujuan dari pemberian obat berbentuk kapsul adalah untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obatnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul harus bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul. Untuk itu kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih sebelum diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan tangan
       Caranya letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol ) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.

H.   Pengisian Cairan Ke Dalam Kapsul Keras
       1.  Zat-zat setengah cair/cairan kental
6

                                Misalnya ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya banyak yang jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka dapat dibuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru dimasukkan kedalam cangkang kapsul keras dan direkat.
       2.  Cairan-cairan
                            Untuk cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak melarutkan gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung dimasukkan dengan pipet yang telah ditara.Sesudah itu tutup kapsul harus ditutup (di seal) supaya cairan yang ada didalamnya tidak bocor atau keluar.
            Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap, kreosot atau alkohol yang akan bereaksi dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan kedalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak, kemudian cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak lurus, setetah itu tutup.

I.     Faktor-Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
         Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut :
       1.  Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis)
            Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa atau amylum (bahan inert netral) akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya.
       2.  Mengandung campuran eutecticum
            Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya dicampur.
       3.  Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol.
       4.  Penyimpanan yang salah
            Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut.
Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
       Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan :
  • Dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering
  • Dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering)
  • Dalam wadah plastik yang diberi pengering
  •  
7

  • Dalam blitser / strip alufoil
J.    Syarat-Syarat Kapsul
       1.  Keseragaman Bobot
            Menurut FI. III, dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
  • Kapsul berisi obat kering
            Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B.

Bobot rata-rata kapsul
Perbedaan bobot isi kapsul dalam %
A
B
120 mg atau lebih
lebih dari 120 mg
10%
7,5%
20%
15%
  • Kapsul berisi obat cair atau pasta
                Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.
       2. Waktu Hancur
            Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama Desintegration Tester.
            Alat terdiri dari :
  •  
8

  • Rangkaian keranjang yang terdiri dari 6 tabung transparan yang panjang masing – masingnya 77,5 mm + 2,5 mm dengan diameter dalam 21,5 mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, kedua ujungnya terbuka. Ujung bawah tabung dilengkapi dengan suatu kasa baja tahan karat dengan diameter lubang 0,025 inchi (ukuran 10 mesh nomor 23).
  • Gelas piala berukuran 1000 ml yang berisi media cair. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak kurang 2,5 cm dari dasar wadah.
  • Thermostat yang berguna untuk memanaskan dan menjaga suhu media cair antara 35o – 39o C.
  • Alat untuk menaikturunkan keranjang dalam media cair dengan frekuensi 29 kali hingga 32 kali per menit.
Caranya :
  • Masukkan 1 kapsul pada masing-masing tabung di keranjang.
  • Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, gunakan air bersuhu 37 o + 2 o sebagai media kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan lain dalam masing – masing monografi.
  • Naik turunkan keranjang didalam media cair lebih kurang 29 – 32 kali per menit.
  • Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul.
  • Bila 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
Dalam FI IV waktu hancur kapsul tidak dinyatakan dengan jelas, namun menurut FI. III, kecuali dinyatakan lain waktu hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit.
       3.  Keseragaman Sediaan
                 Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
4.  Uji Disolusi
9

     Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi.
BAB III
PENUTUP

       Kesimpulan
              Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu :
       1.    Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan lain.
       2.    Kapsul terdiri dari Kapsul Keras (Capsul Gelatinosae Operculatae) dan Kapsul Lunak (Soft capsule) serta Kapsul terdiri dari bermacam-macam ukuran yaitu ukuran  kapsul dari 000 00 0 1 2 3 4 5 dan untuk hewan  10 11 12.
       3.    Keuntungan bentuk sediaan kapsul yaitu bentuk menarik dan praktis, tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak, mudah ditelan dan cepat hancur, kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet. Sedangkan kerugian dari sediaan kapsul yaitu tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap, tidak untuk zat-zat yang higroskopis, tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul, tidak untuk balita.
       4.    Cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin, serta dengan alat mesin. Cara penutupan kapsul, bila kapsul berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara biasa yaitu dengan menutup bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Sedangkan cara menutup kapsul yang berisi cairan yaitu sama dengan cara menutup kapsul berisi serbuk namun ditambah dengan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Cara membersihkan kapsul yaitu letakkan kapsul diatas sepotong kain (linen, wol) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
       5.    Faktor yang dapat merusak cangkang kapsul adalah mangandung zat-zat yang mudah mencair, mengandung campuran eutecticum, mengandung minyak menguap, kreosot dan alcohol, dan penyimpanan yang salah.
       6.    Syarat-syarat kapsul yaitu keseragaman bobot, waktu hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.






10



DAFTAR PUSTAKA











 
MAKALAH
FARMASETIKA I
“KAPSUL”










                                     





KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada semua yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman semua.


                                                                                                                   Palangkaraya,         Januari  2013
                                                                                                                                   
                 

                                                                                                                                        Penyusun


























i



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. …………. 1
  1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………. 1
  2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………… 1
  3. TUJUAN……………………………………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….. …………. 2
       A. PENGERTIAN KAPSUL………………………………………………………………………………….. 2
       B. MACAM-MACAM KAPSUL……………………………………………………………………………. 2
       C. MACAM-MACAM KAPSUL BERDASARKAN UKURAN………………………………….. 3
       D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN KAPSUL…………………………………….. 4
       E.  CARA PENGISIAN KAPSUL…………………………………………………………………………… 5
       F.  CARA PENUTUPAN KAPSUL……………………………………………………………. …………. 6       
       G. CARA MEMBERSIHKAN KAPSUL…………………………………………………….. …………. 6
       H. PENGISIAN CAIRAN KEDALAM KAPSUL KERAS……………………………… …………. 6
       I.   FAKTOR-FAKTOR YANG MERUSAK CANGKANG KAPSUL………………. …………. 7
       J.  SYARAT-SYARAT KAPSUL………………………………………………………………. …………. 8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………… …………. 10
       KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………. …………. 11
      
      








ii


BAB I
                                                           PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
              Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulanya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bias juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan diapasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan.

B.   Rumusan Masalah
       1.    Bagaimana Pengertian Kapsul
       2.    Apa saja Macam-macam Kapsul Berdasarkan Ukurannya
       3.    Apa Keuntungan dan Kerugian dari Kapsul
       4.    Bagaimana Cara Pengisian Kapsul, Cara Penutupan Kapsul serta Cara Membersihkan Kapsul
       5.    Apa saja Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang Kapsul
       6.    Apa saja Syarat-syarat Kapsul

C.   Tujuan
       1.    Mengetahui Pengertian Kapsul
       2.    Mengetahui Macam-macam Kapsul
       3.    Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Kapsul
       4.    Mengetahui Cara Pengisian, Cara Penutupan serta Cara Membersihkan Kapsul
       5.    Mengetahui Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang Kapsul
       6.    Mengetahui Syarat-syarat Kapsul.











1


BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian Kapsul
            Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan lain. Cangkang dapat pula dibuat dari Metilselulosa atau bahan lain yang cocok.

B.    Macam – Macam Kapsul
1.      Capsul Gelatinosae Operculatae (Kapsul Keras)
Kapsul keras terdiri dari wadah dan tutup. Cangkang kapsul keras dibuat dari campuran gelatin, gula dan air dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak berwarna dan tak berasa. Kapsul harus disimpan pada tempat yang tidak lembab dan sebaliknya disimpan di wadah yang diberi zat pengering. Kapsul dapat diberi warna macam macam agar menarik dan dapat dibedakan dengan kapsul yang mengandung obat yang lain. Ukuran kapsul keras menurut besarnya dapat diberi nomor urut dari besar ke yang kecil sebagai berikut: no. 000; 00; 0; 1; 2; 3. Kapsul keras sering diganakan di Apotek dalam pelayanan campuran obat yang ditulis dokter.
        2.      Soft capsule (Kapsul Lunak)
                 Merupakan kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan pengisian obatnya dilakukan dengan alat khusus. Cangkang kapsul lunak dibuat dari gekatun ditambah gliserin atau alkohol polihidris seperti Sorbitol untuk melunakan gelatin. Kapsul lunak diperlukan untuk wadah obat cair atau cairan obat seperti minyak levertan. Kapsul lunak dapat pula diberi warna macam – macam. Kapsul cangkang lunak tidak dipakai di apotik, tetapi diproduksi secara besar – besaran didalam pabrik dan biasanya diisi dengan cairan. Kapsul lunak yang bekerjanya long acting umumnya berisi granula dan disebut Spansule.



2


C.   Macam-Macam Kapsul Berdasarkan Ukuran
                 Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 ukuran terkecil.
       Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5
       Untuk hewan : 10 11 12
       Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan diameter. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk mampu memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang terkecil yang masih dapat menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini penting dalam rangka mempersiapkan resep dokter di apotik.
       Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya dikerjakan secara eksperimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
No. ukuran
Asetosal
(alam gram)
Natrium Bikarbonat (dalam gram)
NBB
(dalam gram)

000

00

0

1

2

3

4

5

1

0,6

0,5

0,3

0,25

3

0,2

0,15

0,1

1,4

0,9

0,7

0,5

0,4

0,3

0,25

0,12

1,7

1,2

0,9

0,6

0,5

0,4

0,25

0,12
       Dalam mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang pasien mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.
D.   Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
       1.  Keuntungan  Bentuk Sediaan Kapsul
   Bentuk menarik dan praktis
   Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
   Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.
   Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
   Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
2.  Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul
   Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan
   Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
   Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
   Tidak untuk Balita
   Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul)




4


E.   Cara Pengisian Kapsul
              Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin.
         1.  Dengan Tangan
                   Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.
         2.  Dengan Alat Bukan Mesin
                   Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang bergerak.
                Caranya :
v  Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
v  Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
v  Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.

         3.  Dengan Alat Bukan Mesin
                   Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut, perlu dipergunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga sedikit serta keseragamannya lebih terjamin.



5


F.    Cara Penutupan Kapsul
                 Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang biasa yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan campuran air – alkohol
                 Untuk menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti diatas. Cara paling sederhana ialah menambahkan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Caranya oleskan sedikit campuran air-alkohol pada tepi luar bagian badan kapsul, kemudian ditutup sambil diputar.
                 Untuk melihat adanya kebocoran kapsul tersebut kapsul diletakkan diatas kertas saring kemudian gerakkan ke depan dan ke belakang hingga menggelinding beberapa kali. Apabila kapsul tersebut bocor akan meninggalkan noda pada kertas.
          Didalam pabrik yang besar penutupan kapsul dilakukan secara otomatis . Sebagai cairan penutup pada umumnya larutan gelatin yang diberi tambahan zat warna, sehingga kapsul yang telah ditutup akan kelihatan semacam pita yang berwarna. Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu pabrik.

G.   Cara Membersihkan Kapsul
                      Salah satu tujuan dari pemberian obat berbentuk kapsul adalah untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obatnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul harus bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul. Untuk itu kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih sebelum diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan tangan
       Caranya letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol ) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.

H.   Pengisian Cairan Ke Dalam Kapsul Keras
       1.  Zat-zat setengah cair/cairan kental
6

                                Misalnya ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya banyak yang jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka dapat dibuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru dimasukkan kedalam cangkang kapsul keras dan direkat.
       2.  Cairan-cairan
                            Untuk cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak melarutkan gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung dimasukkan dengan pipet yang telah ditara.Sesudah itu tutup kapsul harus ditutup (di seal) supaya cairan yang ada didalamnya tidak bocor atau keluar.
            Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap, kreosot atau alkohol yang akan bereaksi dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan kedalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak, kemudian cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak lurus, setetah itu tutup.

I.     Faktor-Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
         Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut :
       1.  Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis)
            Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa atau amylum (bahan inert netral) akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya.
       2.  Mengandung campuran eutecticum
            Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya dicampur.
       3.  Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol.
       4.  Penyimpanan yang salah
            Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut.
Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
       Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan :
  • Dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering
  • Dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering)
  • Dalam wadah plastik yang diberi pengering
  •  
7

  • Dalam blitser / strip alufoil
J.    Syarat-Syarat Kapsul
       1.  Keseragaman Bobot
            Menurut FI. III, dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
  • Kapsul berisi obat kering
            Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B.

Bobot rata-rata kapsul
Perbedaan bobot isi kapsul dalam %
A
B
120 mg atau lebih
lebih dari 120 mg
10%
7,5%
20%
15%
  • Kapsul berisi obat cair atau pasta
                Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.
       2. Waktu Hancur
            Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama Desintegration Tester.
            Alat terdiri dari :
  •  
8

  • Rangkaian keranjang yang terdiri dari 6 tabung transparan yang panjang masing – masingnya 77,5 mm + 2,5 mm dengan diameter dalam 21,5 mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, kedua ujungnya terbuka. Ujung bawah tabung dilengkapi dengan suatu kasa baja tahan karat dengan diameter lubang 0,025 inchi (ukuran 10 mesh nomor 23).
  • Gelas piala berukuran 1000 ml yang berisi media cair. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak kurang 2,5 cm dari dasar wadah.
  • Thermostat yang berguna untuk memanaskan dan menjaga suhu media cair antara 35o – 39o C.
  • Alat untuk menaikturunkan keranjang dalam media cair dengan frekuensi 29 kali hingga 32 kali per menit.
Caranya :
  • Masukkan 1 kapsul pada masing-masing tabung di keranjang.
  • Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, gunakan air bersuhu 37 o + 2 o sebagai media kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan lain dalam masing – masing monografi.
  • Naik turunkan keranjang didalam media cair lebih kurang 29 – 32 kali per menit.
  • Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul.
  • Bila 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
Dalam FI IV waktu hancur kapsul tidak dinyatakan dengan jelas, namun menurut FI. III, kecuali dinyatakan lain waktu hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit.
       3.  Keseragaman Sediaan
                 Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
4.  Uji Disolusi
9

     Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi.
BAB III
PENUTUP

       Kesimpulan
              Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu :
       1.    Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan lain.
       2.    Kapsul terdiri dari Kapsul Keras (Capsul Gelatinosae Operculatae) dan Kapsul Lunak (Soft capsule) serta Kapsul terdiri dari bermacam-macam ukuran yaitu ukuran  kapsul dari 000 00 0 1 2 3 4 5 dan untuk hewan  10 11 12.
       3.    Keuntungan bentuk sediaan kapsul yaitu bentuk menarik dan praktis, tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak, mudah ditelan dan cepat hancur, kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet. Sedangkan kerugian dari sediaan kapsul yaitu tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap, tidak untuk zat-zat yang higroskopis, tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul, tidak untuk balita.
       4.    Cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin, serta dengan alat mesin. Cara penutupan kapsul, bila kapsul berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara biasa yaitu dengan menutup bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Sedangkan cara menutup kapsul yang berisi cairan yaitu sama dengan cara menutup kapsul berisi serbuk namun ditambah dengan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Cara membersihkan kapsul yaitu letakkan kapsul diatas sepotong kain (linen, wol) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
       5.    Faktor yang dapat merusak cangkang kapsul adalah mangandung zat-zat yang mudah mencair, mengandung campuran eutecticum, mengandung minyak menguap, kreosot dan alcohol, dan penyimpanan yang salah.
       6.    Syarat-syarat kapsul yaitu keseragaman bobot, waktu hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.






10


DAFTAR PUSTAKA




5 komentar: