MAKALAH
FARMASETIKA
I
“KAPSUL”
Disusun
oleh:
Nama : fardizul r
NIL : 14070035
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada
semua yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman semua.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman semua.
Palangkaraya, Januari
2013
Penyusun
|
||
|
|
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. ………….
1
- LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………. 1
- RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………… 1
- TUJUAN……………………………………………………………………………………………………….. 1
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….. ………….
2
A. PENGERTIAN KAPSUL………………………………………………………………………………….. 2
B. MACAM-MACAM KAPSUL……………………………………………………………………………. 2
C. MACAM-MACAM KAPSUL BERDASARKAN UKURAN………………………………….. 3
D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN KAPSUL…………………………………….. 4
E. CARA PENGISIAN KAPSUL…………………………………………………………………………… 5
F. CARA PENUTUPAN KAPSUL……………………………………………………………. ………….
6
G. CARA MEMBERSIHKAN KAPSUL…………………………………………………….. …………. 6
H. PENGISIAN CAIRAN KEDALAM KAPSUL KERAS……………………………… …………. 6
I. FAKTOR-FAKTOR YANG MERUSAK CANGKANG KAPSUL………………. …………. 7
J. SYARAT-SYARAT KAPSUL………………………………………………………………. …………. 8
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………… ………….
10
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………. ………….
11
|
||
|
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan
macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan kedalam
cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung
pada formulanya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bias juga keras. Kebanyakan
kapsul-kapsul yang sudah diedarkan diapasaran adalah kapsul yang semuanya dapat
ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Pengertian Kapsul
2. Apa saja Macam-macam Kapsul Berdasarkan Ukurannya
3. Apa Keuntungan dan Kerugian dari Kapsul
4. Bagaimana Cara Pengisian Kapsul, Cara Penutupan Kapsul
serta Cara Membersihkan Kapsul
5. Apa saja Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang Kapsul
6. Apa saja Syarat-syarat Kapsul
C. Tujuan
1. Mengetahui
Pengertian Kapsul
2. Mengetahui Macam-macam Kapsul
3. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Kapsul
4. Mengetahui Cara Pengisian, Cara Penutupan serta Cara
Membersihkan Kapsul
5. Mengetahui Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang
Kapsul
6. Mengetahui Syarat-syarat Kapsul.
|
||
|
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kapsul
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak.
Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan lain.
Cangkang dapat pula dibuat dari Metilselulosa atau bahan lain yang
cocok.
B. Macam – Macam
Kapsul
1. Capsul Gelatinosae Operculatae (Kapsul Keras)
Kapsul keras terdiri dari wadah dan
tutup. Cangkang kapsul keras dibuat dari campuran gelatin, gula dan air dan
merupakan cangkang kapsul yang bening tak berwarna dan tak berasa. Kapsul harus
disimpan pada tempat yang tidak lembab dan sebaliknya disimpan di wadah yang
diberi zat pengering. Kapsul dapat diberi warna macam macam agar menarik dan
dapat dibedakan dengan kapsul yang mengandung obat yang lain. Ukuran kapsul
keras menurut besarnya dapat diberi nomor urut dari besar ke yang kecil sebagai
berikut: no. 000; 00; 0; 1; 2; 3. Kapsul keras sering diganakan di Apotek dalam
pelayanan campuran obat yang ditulis dokter.
2. Soft capsule (Kapsul Lunak)
Merupakan kapsul yang tertutup dan
berisi obat yang pembuatan dan pengisian obatnya dilakukan dengan alat khusus.
Cangkang kapsul lunak dibuat dari gekatun ditambah gliserin atau alkohol polihidris
seperti Sorbitol untuk melunakan gelatin. Kapsul lunak diperlukan untuk
wadah obat cair atau cairan obat seperti minyak levertan. Kapsul lunak
dapat pula diberi warna macam – macam. Kapsul cangkang lunak tidak dipakai di
apotik, tetapi diproduksi secara besar – besaran didalam pabrik dan biasanya
diisi dengan cairan. Kapsul lunak yang bekerjanya long acting umumnya berisi
granula dan disebut Spansule.
|
||
|
|
C. Macam-Macam Kapsul
Berdasarkan Ukuran
Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran
yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 ukuran
terkecil.
Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5
Untuk hewan : 10 11 12
Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien.
Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai
ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan
diameter. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk mampu memilih
ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang terkecil yang masih
dapat menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini penting dalam rangka
mempersiapkan resep dokter di apotik.
Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya
dikerjakan secara eksperimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat
dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
No. ukuran
|
Asetosal
(alam gram)
|
Natrium Bikarbonat (dalam gram)
|
NBB
(dalam gram)
|
||
000
00
0
1
2
3
4
5
|
1
0,6
0,5
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
|
1,4
0,9
0,7
0,5
0,4
0,3
0,25
0,12
|
1,7
1,2
0,9
0,6
0,5
0,4
0,25
0,12
|
Dalam mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk
memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang
pasien mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam
warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.
D. Keuntungan dan
Kerugian Sediaan Kapsul
1. Keuntungan Bentuk Sediaan Kapsul
Bentuk menarik dan
praktis
Tidak berasa sehingga
bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
Mudah ditelan dan cepat
hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap)
usus.
Dokter dapat memberikan
resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang
berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
Kapsul dapat diisi
dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau
tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
2. Kerugian Bentuk Sediaan
Kapsul
Tidak bisa untuk
zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan
Tidak untuk zat-zat
yang higroskopis
Tidak untuk zat-zat
yang bereaksi dengan cangkang kapsul
Tidak untuk Balita
Tidak bisa dibagi (
misal ½ kapsul)
|
||
|
|
E. Cara Pengisian Kapsul
Ada 3 macam cara pengisian kapsul
yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin.
1. Dengan Tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat
lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada
pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah
alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut.
Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan
jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan
kapsul dan ditutup.
2. Dengan Alat Bukan Mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan
menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan
pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan
berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap
dan bagian yang bergerak.
Caranya :
v Kapsul dibuka dan badan
kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
v Serbuk yang akan dimasukkan
kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan
kertas film.
v Kapsul ditutup dengan cara
merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul
akan tertutup.
3. Dengan Alat Bukan Mesin
Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran dan
untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut, perlu dipergunakan alat yang
serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul. Dengan
cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga
sedikit serta keseragamannya lebih terjamin.
|
||
|
|
F.
Cara Penutupan Kapsul
Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang biasa
yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan
perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan
langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan
campuran air – alkohol
Untuk menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti
diatas. Cara paling sederhana ialah menambahkan bahan perekat agar isinya tidak
keluar atau bocor. Caranya oleskan sedikit campuran air-alkohol pada tepi luar
bagian badan kapsul, kemudian ditutup sambil diputar.
Untuk melihat adanya kebocoran kapsul tersebut kapsul diletakkan diatas kertas
saring kemudian gerakkan ke depan dan ke belakang hingga menggelinding beberapa
kali. Apabila kapsul tersebut bocor akan meninggalkan noda pada kertas.
Didalam pabrik yang besar penutupan kapsul dilakukan secara otomatis . Sebagai
cairan penutup pada umumnya larutan gelatin yang diberi tambahan zat warna,
sehingga kapsul yang telah ditutup akan kelihatan semacam pita yang berwarna.
Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu pabrik.
G. Cara Membersihkan
Kapsul
Salah satu tujuan dari pemberian
obat berbentuk kapsul adalah untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari
bahan obatnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul harus
bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul. Untuk itu
kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih sebelum
diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan tangan
Caranya letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol ) kemudian
digosok-gosokkan sampai bersih.
H. Pengisian Cairan Ke
Dalam Kapsul Keras
1. Zat-zat setengah
cair/cairan kental
|
Misalnya ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai
serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya
banyak yang jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka dapat
dibuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru
dimasukkan kedalam cangkang kapsul keras dan direkat.
2. Cairan-cairan
Untuk
cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak melarutkan
gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung dimasukkan dengan
pipet yang telah ditara.Sesudah itu tutup kapsul harus ditutup (di seal) supaya
cairan yang ada didalamnya tidak bocor atau keluar.
Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap, kreosot atau alkohol yang akan
bereaksi dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih
dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan
kedalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak,
kemudian cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak
lurus, setetah itu tutup.
I.
Faktor-Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
Cangkang kapsul dapat rusak jika
kapsul tersebut :
1. Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis)
Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari
kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa atau
amylum (bahan inert netral) akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang
mengandung KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya.
2. Mengandung campuran eutecticum
Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur
semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang
mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat
dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya
dicampur.
3. Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol.
4. Penyimpanan yang salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka
karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut.
Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah
pecah.
Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan :
- Dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering
- Dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering)
- Dalam wadah plastik yang diberi pengering
|
- Dalam blitser / strip alufoil
J. Syarat-Syarat
Kapsul
1. Keseragaman Bobot
Menurut FI. III, dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
- Kapsul berisi obat kering
Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul,
timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot
rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang
penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak
satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B.
Bobot rata-rata kapsul
|
Perbedaan bobot isi kapsul dalam %
|
|
A
|
B
|
|
120 mg atau lebih
lebih dari 120 mg
|
10%
7,5%
|
20%
15%
|
- Kapsul berisi obat cair atau pasta
Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi semua
kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga
tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi
kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi
tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.
2. Waktu Hancur
Uji waktu hancur digunakan untuk
menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk
mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur
menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI
IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama Desintegration
Tester.
Alat terdiri dari :
|
- Rangkaian keranjang yang terdiri dari 6 tabung transparan yang panjang masing – masingnya 77,5 mm + 2,5 mm dengan diameter dalam 21,5 mm dan tebal dinding lebih kurang 2 mm, kedua ujungnya terbuka. Ujung bawah tabung dilengkapi dengan suatu kasa baja tahan karat dengan diameter lubang 0,025 inchi (ukuran 10 mesh nomor 23).
- Gelas piala berukuran 1000 ml yang berisi media cair. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak kurang 2,5 cm dari dasar wadah.
- Thermostat yang berguna untuk memanaskan dan menjaga suhu media cair antara 35o – 39o C.
- Alat untuk menaikturunkan keranjang dalam media cair dengan frekuensi 29 kali hingga 32 kali per menit.
Caranya :
- Masukkan 1 kapsul pada masing-masing tabung di keranjang.
- Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, gunakan air bersuhu 37 o + 2 o sebagai media kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan lain dalam masing – masing monografi.
- Naik turunkan keranjang didalam media cair lebih kurang 29 – 32 kali per menit.
- Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul.
- Bila 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
Dalam FI IV waktu hancur kapsul
tidak dinyatakan dengan jelas, namun menurut FI. III, kecuali
dinyatakan lain waktu hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit.
3. Keseragaman Sediaan
Terdiri dari keragaman bobot untuk
kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
4. Uji Disolusi
|
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan
persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing monografi. Persyaratan
disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam
masing – masing monografi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
makalah ini yaitu :
1. Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau
tanpa zat bahan lain.
2. Kapsul terdiri dari Kapsul Keras (Capsul Gelatinosae
Operculatae) dan Kapsul Lunak (Soft capsule) serta Kapsul terdiri
dari bermacam-macam ukuran yaitu ukuran kapsul dari 000 00 0 1 2 3 4 5
dan untuk hewan 10 11 12.
3. Keuntungan bentuk sediaan kapsul yaitu bentuk menarik dan
praktis, tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang
enak, mudah ditelan dan cepat hancur, kapsul dapat diisi dengan cepat tidak
memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet. Sedangkan
kerugian dari sediaan kapsul yaitu tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap,
tidak untuk zat-zat yang higroskopis, tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan
cangkang kapsul, tidak untuk balita.
4. Cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat
bukan mesin, serta dengan alat mesin. Cara penutupan kapsul, bila kapsul berisi
serbuk dapat dilakukan dengan cara biasa yaitu dengan menutup bagian tutup
kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Sedangkan cara menutup
kapsul yang berisi cairan yaitu sama dengan cara menutup kapsul berisi serbuk
namun ditambah dengan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Cara
membersihkan kapsul yaitu letakkan kapsul diatas sepotong kain (linen, wol)
kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
5. Faktor yang dapat merusak cangkang kapsul adalah
mangandung zat-zat yang mudah mencair, mengandung campuran eutecticum,
mengandung minyak menguap, kreosot dan alcohol, dan penyimpanan yang salah.
6. Syarat-syarat kapsul yaitu keseragaman bobot, waktu
hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.
|
||
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MAKALAH
FARMASETIKA I
“KAPSUL”
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan kepada semua yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman semua.
Palangkaraya, Januari
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. ………….
1
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….. ………….
2
A. PENGERTIAN KAPSUL………………………………………………………………………………….. 2
B. MACAM-MACAM KAPSUL……………………………………………………………………………. 2
C. MACAM-MACAM KAPSUL BERDASARKAN UKURAN………………………………….. 3
D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN KAPSUL…………………………………….. 4
E. CARA PENGISIAN KAPSUL…………………………………………………………………………… 5
F. CARA PENUTUPAN KAPSUL……………………………………………………………. ………….
6
G. CARA MEMBERSIHKAN KAPSUL…………………………………………………….. …………. 6
H. PENGISIAN CAIRAN KEDALAM KAPSUL KERAS……………………………… …………. 6
I. FAKTOR-FAKTOR YANG MERUSAK CANGKANG KAPSUL………………. …………. 7
J. SYARAT-SYARAT KAPSUL………………………………………………………………. …………. 8
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………… ………….
10
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………. ………….
11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan
macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan kedalam
cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung
pada formulanya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bias juga keras.
Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan diapasaran adalah kapsul yang
semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Pengertian Kapsul
2. Apa saja Macam-macam Kapsul Berdasarkan Ukurannya
3. Apa Keuntungan dan Kerugian dari Kapsul
4. Bagaimana Cara Pengisian Kapsul, Cara Penutupan Kapsul
serta Cara Membersihkan Kapsul
5. Apa saja Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang
Kapsul
6. Apa saja Syarat-syarat Kapsul
C.
Tujuan
1. Mengetahui
Pengertian Kapsul
2. Mengetahui Macam-macam Kapsul
3. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Kapsul
4. Mengetahui Cara Pengisian, Cara Penutupan serta Cara
Membersihkan Kapsul
5. Mengetahui Faktor-faktor yang Dapat Merusak Cangkang
Kapsul
6. Mengetahui Syarat-syarat Kapsul.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kapsul
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau
lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat bahan
lain. Cangkang dapat pula dibuat dari Metilselulosa atau bahan lain
yang cocok.
B.
Macam – Macam Kapsul
1. Capsul Gelatinosae Operculatae (Kapsul Keras)
Kapsul
keras terdiri dari wadah dan tutup. Cangkang kapsul keras dibuat dari
campuran gelatin, gula dan air dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak
berwarna dan tak berasa. Kapsul harus disimpan pada tempat yang tidak lembab
dan sebaliknya disimpan di wadah yang diberi zat pengering. Kapsul dapat
diberi warna macam macam agar menarik dan dapat dibedakan dengan kapsul yang
mengandung obat yang lain. Ukuran kapsul keras menurut besarnya dapat diberi
nomor urut dari besar ke yang kecil sebagai berikut: no. 000; 00; 0; 1; 2; 3.
Kapsul keras sering diganakan di Apotek dalam pelayanan campuran obat yang
ditulis dokter.
2. Soft capsule (Kapsul Lunak)
Merupakan kapsul yang tertutup dan
berisi obat yang pembuatan dan pengisian obatnya dilakukan dengan alat
khusus. Cangkang kapsul lunak dibuat dari gekatun ditambah gliserin atau
alkohol polihidris seperti Sorbitol untuk melunakan gelatin.
Kapsul lunak diperlukan untuk wadah obat cair atau cairan obat seperti minyak
levertan. Kapsul lunak dapat pula diberi warna macam – macam. Kapsul
cangkang lunak tidak dipakai di apotik, tetapi diproduksi secara besar –
besaran didalam pabrik dan biasanya diisi dengan cairan. Kapsul lunak yang
bekerjanya long acting umumnya berisi granula dan disebut Spansule.
C.
Macam-Macam Kapsul Berdasarkan Ukuran
Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam
ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5
ukuran terkecil.
Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5
Untuk hewan : 10 11 12
Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien.
Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal
sebagai ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa
peningkatan diameter. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk
mampu memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang
terkecil yang masih dapat menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini
penting dalam rangka mempersiapkan resep dokter di apotik.
Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman.
Biasanya dikerjakan secara eksperimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah
obat dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Dalam mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk
memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang
pasien mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam
warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.
D.
Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
1. Keuntungan Bentuk Sediaan Kapsul
Bentuk menarik dan praktis
Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat
segera diabsorbsi (diserap) usus.
Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat
dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti pada
pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
2.
Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul
Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan
penguapan
Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
Tidak untuk Balita
Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul)
E.
Cara Pengisian Kapsul
Ada 3 macam cara pengisian kapsul
yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin.
1. Dengan Tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat
lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada
pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah
alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut.
Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan
jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan
kapsul dan ditutup.
2. Dengan Alat Bukan Mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan
menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya
dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-puluh kapsul.
Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang
bergerak.
Caranya :
v
Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat
yang tidak bergerak.
v
Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada
permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
v
Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak.
Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.
3. Dengan Alat Bukan Mesin
Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran
dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut, perlu dipergunakan alat
yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul.
Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan
tenaga sedikit serta keseragamannya lebih terjamin.
F. Cara Penutupan Kapsul
Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang biasa
yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan
perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan
langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan
campuran air – alkohol
Untuk menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti
diatas. Cara paling sederhana ialah menambahkan bahan perekat agar isinya
tidak keluar atau bocor. Caranya oleskan sedikit campuran air-alkohol pada
tepi luar bagian badan kapsul, kemudian ditutup sambil diputar.
Untuk melihat adanya kebocoran kapsul tersebut kapsul diletakkan diatas
kertas saring kemudian gerakkan ke depan dan ke belakang hingga menggelinding
beberapa kali. Apabila kapsul tersebut bocor akan meninggalkan noda pada
kertas.
Didalam pabrik yang besar penutupan kapsul dilakukan secara otomatis .
Sebagai cairan penutup pada umumnya larutan gelatin yang diberi tambahan zat
warna, sehingga kapsul yang telah ditutup akan kelihatan semacam pita yang
berwarna. Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu
pabrik.
G.
Cara Membersihkan Kapsul
Salah satu tujuan dari pemberian
obat berbentuk kapsul adalah untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak dari
bahan obatnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul
harus bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul.
Untuk itu kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih
sebelum diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan
tangan
Caranya letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol ) kemudian
digosok-gosokkan sampai bersih.
H.
Pengisian Cairan Ke Dalam Kapsul Keras
1. Zat-zat setengah cair/cairan
kental
Misalnya ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai
serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya
banyak yang jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka
dapat dibuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan,
baru dimasukkan kedalam cangkang kapsul keras dan direkat.
2. Cairan-cairan
Untuk
cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak
melarutkan gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung
dimasukkan dengan pipet yang telah ditara.Sesudah itu tutup kapsul harus
ditutup (di seal) supaya cairan yang ada didalamnya tidak bocor atau keluar.
Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap, kreosot atau alkohol yang akan
bereaksi dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih
dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan
kedalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak,
kemudian cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak
lurus, setetah itu tutup.
I.
Faktor-Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
Cangkang kapsul dapat rusak jika
kapsul tersebut :
1. Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis)
Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari
kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa
atau amylum (bahan inert netral) akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul
yang mengandung KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya.
2. Mengandung campuran eutecticum
Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur
semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang
mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat
dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya
dicampur.
3. Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol.
4. Penyimpanan yang salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar
dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut.
Di tempat
terlalu kering, kapsul akan kehilangan air
sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan :
J.
Syarat-Syarat Kapsul
1. Keseragaman Bobot
Menurut FI. III, dibagi menjadi
dua kelompok yaitu :
Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul,
timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot
rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul
yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan
tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom
B.
Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi
semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan
hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung
bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen
bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih
dari 7,5%.
2. Waktu Hancur
Uji waktu hancur digunakan untuk
menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk
mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur
menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI
IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama
Desintegration Tester.
Alat terdiri dari :
Caranya
:
Dalam FI
IV waktu hancur kapsul tidak dinyatakan dengan jelas, namun menurut FI.
III, kecuali dinyatakan lain waktu hancur kapsul adalah tidak lebih
dari 15 menit.
3. Keseragaman Sediaan
Terdiri dari keragaman bobot untuk
kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
4.
Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan
kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing
monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak
kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
makalah ini yaitu :
1. Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari Gelatin dengan
atau tanpa zat bahan lain.
2. Kapsul terdiri dari Kapsul Keras (Capsul Gelatinosae
Operculatae) dan Kapsul Lunak (Soft capsule) serta Kapsul terdiri
dari bermacam-macam ukuran yaitu ukuran kapsul dari 000 00 0 1 2 3 4 5
dan untuk hewan 10 11 12.
3. Keuntungan bentuk sediaan kapsul yaitu bentuk menarik
dan praktis, tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang
kurang enak, mudah ditelan dan cepat hancur, kapsul dapat diisi dengan cepat
tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet.
Sedangkan kerugian dari sediaan kapsul yaitu tidak bisa untuk zat-zat mudah
menguap, tidak untuk zat-zat yang higroskopis, tidak untuk zat-zat yang
bereaksi dengan cangkang kapsul, tidak untuk balita.
4. Cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat
bukan mesin, serta dengan alat mesin. Cara penutupan kapsul, bila kapsul
berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara biasa yaitu dengan menutup bagian
tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. Sedangkan cara
menutup kapsul yang berisi cairan yaitu sama dengan cara menutup kapsul
berisi serbuk namun ditambah dengan bahan perekat agar isinya tidak keluar
atau bocor. Cara membersihkan kapsul yaitu letakkan kapsul diatas sepotong
kain (linen, wol) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
5. Faktor yang dapat merusak cangkang kapsul adalah
mangandung zat-zat yang mudah mencair, mengandung campuran eutecticum,
mengandung minyak menguap, kreosot dan alcohol, dan penyimpanan yang salah.
6. Syarat-syarat kapsul yaitu keseragaman bobot, waktu
hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.
DAFTAR PUSTAKA
|
kereeeeeeennnnn...................
BalasHapussip
BalasHapussip
BalasHapusnice :)
BalasHapussiip
BalasHapus